Akhir yang sudah ditentukan

Entah mengapa, kalimat seperti judul ini begitu dekat dengan fikiranku, sudah beberapa waktu terakhir ini kalimat itu semakin jelas di benakku. Mungkin karena terlalu banyak nonton korea, atau mungkin firasat, i dont really know. Tapi sialnya firasat gie kebanyakan bener.

Sama kayak lo nonton filim, alur cerita yang dibangun bukan di awal biasanya hanyalah pengenalan tokoh, inti cerita bukan di awal melainkan di tengah jalannya film. Semakin menuju menit akhir kita jadi seperti detektif, mulai memahami apa kira kira akhir dari jalannya cerita itu. Emang sih ada yang twist ending, tapi yaa ga banyak. Dari 10 film paling 1,2 doang yang twiat ending.

Karena akhirakhir ini gw banyak waktu buat menyediri aebelum tidur, gw jadi bikin naskah ala2 drama korea gitu.

Ceritanya seorang pemuda, bad boy, tapi bukan penjahat kelamin. Kakak adeknya banyak tapi cuma sebates cipika cipiki, gandengan tangan gitulah. Sampai akhirnya dia merasa bosan dan mencari cinta sejatinya.

Dia dapet sih ,dia nikahin tuh cinta sejati menurut dia, and dia bahagia. Merubah kebiasaan bukan hal mudah, tetapi juga bukan hal yang tidak bisa di usahakan, si pemuda berusaha sekuat daya supaya bisa menjadi seperti pemuda baik2 pada umumnya. 5 tahun kehidupan sang pemuda penuh cinta, mendapatkan dua putri yang cantik dan lucu, dia membuat usaha untuk mencari nafkah keluarganya, dimana usaha mereka itu perlahan naik dan terus berkembang.

Menginjak usia 15 tahun usaha mereka berhasil, mereka sukses dan tajir. Yang mereka bangun akhirnya membuahkan hasil, finansial bukanlah masalah, anak2 tumbuh baik dengan segenap kasih sayang tiada masalah. Namun inilah akhir dari sebuah awal.

10 tahun terakhir sang pemuda yang tak lagi muda itu tidak lagi memiliki hasrat cinta sebagaimana sorang pria kepada lawan jenisnya, melainkan berupa hasrat membentuk keluarga yang tangguh dan mapan. Sang pemuda itu tidak berorientasi pada kebahagian batinnya melainkan masa depan anak anaknya. Hingga saat usahanya memperlihatkan hasil dan pemuda itu merasa lega, dia mulai mempertanyakan, arti sebuah cinta.

Sepenggal puisi

Bersama, satu tujuan

Bersama bergandengan menuju impian

Bersama melangkah kedepan

Bersama menghadapi cobaan

Sendiri dikala sepi

Sendiri menghadapi emosi

Sendiri ditengah malam sunyi

Sendiri ketika hati ingin di kasihi

Bersama menggapai cita

Bersama membawa rasa

Sendiri merasakan cinta

Sendiri terasa hampa

Bersama melihat keberhasilannya

Sendiri menikmati indahnya.

…..

Sang pemuda bahagia, sekaligus berlinang air mata, banyak hal yang dikorbankan demi ambisinya, banyak waktu terlewati demi mencapai titik ini, bahkan jika ia ingin kembali kepangkuan kasih murni, hanyalah sebuah imajinasi yang mirip fantasi.

Aku pantang menyerah

Semua kulakukan hingga tuntas

Tugasku dan tanggung jawabku

Kupikul hingga akhir hayatku,

Tapi satu yang aku tak mampu

Terus berada dalam jurang semu

Akan ku akhiri semua itu

Dari satu pintu, aku kan berlalu.

…..

Sang pemuda yang tak lagi muda itu menatap kedepan, membuka pintu rumahnya yang kini sepi, anakanaknya telah memliki kehidupan sendiri,

Disini cukup bagiku

Langkahku harus terus maju

Kan kujalani meski hariku kan sepi

Setidaknya, sepiku terasa pasti.

Diapun berlalu, dengan senyum simpul disudut bibirnya, melangkah menatap masa depan, dalam benaknya ia berkata.

Ini aku

Mungkin inilah jalanku

Sementara membangun sesuatu

Dan kembali dalam jati diriku.

….

Tamat.

Nah…

Itulah kisah drama korea yang gw buat, gimana oke ga? Oke kan? Kalo dibikin film pasti laku tuh.

Hahahaha

  1. #1 by betzaholic on September 16, 2020 - 7:33 am

    Sampai bulan ini endingnya masih sesuai kayaknya sob

Leave a comment